Kebijakan Kementerian Perhubungan yang meniadakan ticket sales counter
di bandara diperkirakan akan memangkas 10 hingga 15 persen pendapatan
maskapai. Terlebih, maskapai dengan tiket murah atau Low Cos Carrier
(LCC). Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional
Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA)
Tengku Burhanudin mengatakan, meskipun para maskapai saat ini berjualan
melalui internet dan ATM, namun masyarakat masih memilih membeli tiket
langsung di konter maskapai di bandara. Selain itu jika ada para penumpang yang harus pergi mendadak, tentunya counter tiket pesawat di Bandara tetaplah diperlukan. Hal itu dikarenakan, masih
minimnya masyarakat yang mengerti tentang tata cara pembelian tiket
secara online. "Apalagi yang sifatnya LCC pada umumnya dia jual tiket itu punya
kantor di bandara. Meskipun saat ini semua melalui internet, atau ATM.
Tapi masyarakat belum semua memahami pemesanan tiket online. Kalau
begini, kita lihat dulu. Kami sendiri melihatnya ya pendapatan mereka
itu dengan biasanya didapat dari gerai ya berkurang."
Meskipun begitu dirinya tetap menyambut positif atas niatan Menteri
Perhubungan Ignasius Jonan yang ingin menghapus praktek calo tiket di
bandara. Menurutnya memang calo-calo tersebut selama ini mengganggu
kenyamanan para pengguna jasa di bandara.
"Kalau kita lihat di luar negeri tidak ada dijual tiket di bandara.
Pada umumnya orang yang ke bandara itu sudah siap traveling. Jadi nanti
kita lihat setelah dilaksanakan ini, apakah benar begitu. Diuji dulu,
kalau memang calo lantas hilang berarti memang benar," tukasnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Kemenhub mengeluarkan surat
edaran yang tertuang dalam Surat bernomor HK 209/I/I6PHB.2014. Salah
satu poinnya mengharuskan seluruh maskapai menghapuskan penjualan tiket
di gedung terminal penumpang mulai 15 Februari 2015.
Sementara itu, Maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyatakan bakal tetap membuka konter meski tidak untuk penjualan tiket. "Ini untuk emergency saja. Jadi, sifatnya customer service," ujar juru bicara PT Garuda. Loket ini, tutur Pujo, hanya melayani penjualan tiket yang sudah dipesan
sebelumnya melalui jalur pemesanan seperti Internet, ATM, atau call center maskapai. Selain itu, loket juga melayani permintaan perubahan jadwal dan keluhan konsumen.
Untuk menanggapi kebijakan ini, Garuda juga berencana membuka loket
penjualan di dekat area Bandara Soetta. Namun wacana ini masih dibahas
di internal perusahaan. Senior General Manager Angkasa Pura Bram Bharoto Tjiptadi menuturkan
pelarangan ini bertujuan memberantas praktek percaloan. Selama ini, kata
Bram, percaloan di bandara sulit dihapus meski pelakunya sudah banyak
yang dihukum.
Selamat Datang di Website Kami Ocean Blue Ticketing
Kami Melayani Pemesanan dan Penjualan Tiket Pesawat, Seperti : Garuda Indonesia, Citilink, Air Asia, Lion Air, Srwiwijaya Air, Wings Air, Batik Air, NAM Air, Express Air, Kal Star Aviation, dan Trigana Air Service.
Pelayanan Yang Maksimal, Aman, Transparan, dan Terpercaya!
HARGA TIKET YANG KAMI JUAL ADALAH HARGA MASKAPAI, SESUAI ATAU BISA KURANG. NO MARK UP HARGA. BUKTIKAN SENDIRI!!
SILAHKAN ISI DAN PILIH KOLOM KOSONG DI BAWAH INI
Promo Tiket Pesawat Bergulir
Home
»
»Unlabelled
» Counter Penjualan Tiket di Bandara di Hapus, Apa Dampaknya dan Bagaimana Siasat Maskapai?
Selasa, 03 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar